Calon Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 2, Anwar Hafid muncul sebagai pilihan utama di kalangan masyarakat Sulawesi Tengah. Pengamat politik Universitas Tadulako, Darwis, menjelaskan bahwa pertengkaran di antara Rusdy Mastura dan Ahmad Ali justru memperkuat penilaian positif terhadap Anwar Hafid.
Kata Darwis, publik sangat tidak menyukai pemimpin yang menimbulkan perpecahan. Maka dari penilaian negatif terhadap Ahmad Ali dan Rusdy Mastura itu, Anwar Hafid semakin di depan dan dipandang masyarakat sebagai pemimpin yang akomodatif.
“Pertengkaran yang terjadi akan menimbulkan penilaian negatif di publik, maka dari penilaian itu masyarakat lebih melihat pemimpin yang akomodatif (seperti Anwar Hafid),” kata Darwis, Selasa (24/9/2024).
Pernyataan ini menggambarkan bagaimana Anwar Hafid mampu menawarkan solusi yang damai dan inklusif di tengah ketegangan di tengah tensi tinggi Politik Sulawesi Tengah. Narasi positif yang selalu ditebar oleh Anwar Hafid diserap dengan baik oleh rakyat.
Pertengkran yang terjadi antara Ahmad Ali dan Rusdy Mastura membuat suasana di tengah rakyat semakin panas. Perselisihan keduanya semakin diperparah karena hampir menyerang personal satu sama lain.
Oleh karena itu, lanjut Darwis, rakyat lebih mengarahkan dukungannya kepada Anwar Hafid. Sebab tergambar jelas dalam diri Anwar Hafid sosok pemimpin yang mampu memberi kedamaian, kesejukan, dan kesejahteraan di tengah rakyat.
“Sekarang publik lebih mengarah kepada Pak Anwar Hafid. Karena masyarakat sekarang meinginkan kedamaian, kesejukan, dan kesejahteraan,” ucap Darwis.
Dengan rekam jejak lengkap dan pendekatan yang menekankan pada harmoni sosial, Anwar Hafid terus mendapat dukungan dari berbagai kalangan, menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang diinginkan masyarakat Sulteng di tengah tantangan masa depan Sulteng.
Maka dapat dipastikan, dukungan kuat dari rakyat semakin mempertebal potensi kemenangan duet BERANI (Bersama Anwar-Reny) di Pilgub Sulteng 2024. Sebab banyak rakyat yang menyandarkan harapannya pada pasangan calon nomor urut 2 ini.