Pengamat Politik Universitas Tadulako, Muhammad Khairil, memberikan pandangannya mengenai sosok calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2, Anwar Hafid. Menurutnya, kemampuan seorang pemimpin dapat diukur dari bagaimana ia menjaga nama baik dan kredibilitasnya, terutama jika terdapat pada pengalamannya keberhasilan terpilih untuk dua periode.
Kata Khairil, ketika seorang pemimpin berhasil terpilih oleh rakyat selama dua periode, artinya nama baiknya melekat pada rakyat. Pernyataan Khairil ini pernah terjadi langsung pada diri Anwar Hafid.
“Ukuran sederhana seorang pemimpin itu adalah ketika dia masuk di periode keduanya, artinya dia mampu menjaga nama baiknya,” kata Khairil, Senin (30/9/2024).
Dalam rekam jejaknya tercatat, Anwar Hafid pernah terpilih dan memimpin Kabupaten Morowali selama satu dekade atau dua periode kepemimpinan. Selain itu, sebagai Anggota DPR RI, Anwar Hafid terpilih kedua kalinya untuk periode 2024-2029.
Sejarah panjang perjalanan karir ini membuktikan secara konkret keseriusan Anwar Hafid berjuang atas nama rakyat. Sekaligus menandakan kepercayaan dan amanah rakyat dijalankannya dengan sangat baik.
Khairil menambahkan bahwa masyarakat tidak hanya melihat janji-janji politik, tetapi lebih kepada rekam jejak dan fakta yang dapat dibuktikan. Dalam hal ini, Anwar Hafid memiliki kapasitas memadai berdasarkan pengalaman kepemimpinannya.
“Masyarakat melihat rekam jejak dan memang secara faktual (Anwar Hafid) memiliki kapasitas,” ucap Khairil.
Fakta pernah terpilih sebanyak dua kali dalam dua jabatan berbeda memperkuat posisi Anwar Hafid menjelang Pilgub Sulteng 2024. Kepercayaan rakyat semakin kuat mengarah pada Ketua Komda Alkhairaat Morowali ini.
Selayaknya kepemimpinan yang terbukti di Morowali, banyak masyarakat menginginkan program pendidikan dan kesehatan gratis juga diterapkan di Sulteng. Dibandingkan dengan dua pesaingnya, hanya Anwar Hafid yang jelas memiliki rekam jejak menumpas beban rakyat.