Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2 Anwar Hafid terus mencuri perhatian publik sebagai pemimpin yang mampu menjawab aspirasi masyarakat. Kepeduliannya nyata dan kemampuannya untuk terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat menjadikannya pemimpin idaman bagi banyak warga di provinsi Sulteng.
Pengamat politik dari Universitas Tadulako, Nuralam, menyebut bahwa salah satu keunggulan Anwar Hafid adalah pendekatannya yang aktif dan tidak sekadar bersantai di balik meja jabatan. Perjalanannya mengunjungi warga ini selalu menghasilkan kemajuan bagi kehidupan rakyat.
“Itu menariknya, karena banyak pejabat itu kan hanya duduk-duduk saja Beliau ini gemar berpergian di sekitar kampung-kampung,” kata Nuralam, Minggu (29/9/2024).
Bepergian ke kampung-kampung terjadi ketika Anwar Hafid menjabat sebagai Anggota DPR RI. Tiap kali turun reses, Anwar Hafid selalu menyempatkan waktu mengunjungi rakyat, meski jalan hanya bisa ditembus menggunakan kendaraan roda dua.
Dalam kapasitasnya sebagai penyambung lidah rakyat, Anwar Hafid tuntas menghadirkan berbagai inovasi mengenai infrastruktur. Berdasar dari aspirasi masyarakat, Anggota Komisi V DPR RI berhasil membawa pembangunan jalan ke sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah, pembangunan jalan ini kemudian dikenal dengan pembangunan Inpres Jalan Daerah (IJD).
Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Menteri Basuki Hadimuljono menindaklanjuti aspirasi Anwar Hafid tersebut. Merealisasikan keinginan rakyat, lanjut Nuralam, membuat Anwar Hafid dijuluki sebagai representasi dari pemimpin peduli rakyat.
“Pak Anwar dianggap sebagai representasi dari kepedulian (pemimpin) terhadap masyarakat,” tegas Nuralam.
Kembali ke pembangunan IJD, Kementerian PUPR mengerjakan 15 ruas IJD sepanjang 147 kilometer di Sulawesi Tengah (Sulteng). Pekerjaan IJD di Sulteng tersebar di sejumlah kabupaten yakni Buol, Toli-Toli, Sigi, Tojo Unauna, Banggai, Banggai Kepulauan, Morowali Utara, Morowali, dan Poso. Proyek ini menghabiskan anggaran biaya sebesar Rp330,4 miliar.