Perhatian besar calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2, Anwar Hafid terhadap kualitas generasi muda khususnya pendidikan semakin nampak jelas. Melalui gagasan Berani Cerdas, Anwar Hafid akan mempermudah akses layanan kesehatan gratis kepada semua masyarakat Sulawesi Tengah, utamanya generasi muda.
Dalam pemaparannya di Desa Pakowa, Kabupaten Banggai, Anwar Hafid mengatakan cita-cita besarnya terdapat satu sarjana pada setiap rumah. Target besarnya ada 100.000 sarjana di seluruh Sulawesi Tengah, Anwar Hafid siap menanggungg seluruh biaya kuliah di mana pun anak-anak muda Sulteng ingin kuliah.
“Satu rumah tangga satu sarjana. di Sulteng ini target saya seratus ribu mahasiswa, mau kuliah di mana pun silahkan,” kata Anwar Hafid, Rabu (23/10/2024).
Pernyataan Anwar Hafid ini bukan cuma isapan jempol belaka. Ketika dahulu memimpin Morowali, Anwar Hafid sudah lebih dulu meningkatkan jumlah sarjana di Morowali. Di awal kepemimpinannya, hanya ada 700 orang sarjana, jumlahnya ini naik menjadi 4.200 orang di akhir masa jabatan Anwar Hafid.
Melonjaknya angka sarjana ini dikarenakan program pendidikan gratis milik Anwar Hafid yang akan ia ulangi saat terpilih menjadi Gubernur Sulteng selanjutnya. Melalui program Berani Cerdas, tanpa terkecuali pendidikan dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi seluruh biayanya akan ditanggung oleh Anwar Hafid.
Dalam pemaparannya, Anwar Hafid mengungkapkan, jika seorang anak tidak ingin pergi dari rumah untuk kuliah, maka dirinya akan bekerjasama dengan Universitas Terbuka. Bahkan jika ada ibu-ibu masih ingin kuliah, Anwar Hafid menawarkan universitas terbuka sebagai solusinya.
“Kalau tidak mau pergi kuliah, ada tempat kuliah tidak dirasa sarjana Universitas Terbuka, ibu kalo di Pakowa ini ibu mau kuliah, silahkan,” tegas Anwar Hafid.
Sedari awal, Anwar Hafid selalu berpesan bahwa warisan sesungguhnya adalah ilmu. Oleh karena itu, ia tidak ingin ada anak-anak muda Sulawesi Tengah tertinggal karena tidak mengenyam pendidikan yang cukup.
Sebagaimana juga mendukung visi besar bangsa yakni Indonesia Emas 2045. Maka dari itu, generasi muda tengah dipersiapkan oleh Anwar Hafid dan Reny Lamadjido agar memiliki daya saing jika dibandingkan dengan anak-anak muda dari wilayah lain di Indonesia.