Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2, Anwar Hafid terus mendapatkan sorotan atas visi besarnya untuk pembangunan ekonomi daerah melalui hubungan Sulteng dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pengamat Politik Citra Isntitute, Efriza menegaskan bahwa Anwar Hafid memiliki ambisi kuat untuk menjadikan Sulteng sebagai pusat ekonomi strategis yang memiliki daya saing internasional.
Anwar Hafid dikatakan oleh Efriza sebagai pemimpin yang ingin daerahnya memiliki daya tawar tinggi. Dalam pemaparannya Anwar Hafid menganalogikan Sulteng dan IKN, ibarat Batam dan Singapura dua kota yang saling menguntungkan satu sama lain.
“Ia ingin Sulteng punya posisi tawar, ia ingin membangun sulteng mirip batam dan singapura, dengan Sulteng dan IKN,” kata Efriza, Selasa (22/10/2024).
Gagasan Anwar Hafid ini muncul sebagai respons atas peran Sulteng sebagai daerah penyangga IKN. Ia berencana mengoptimalkan konektivitas wilayah Sulteng dengan IKN untuk meningkatkan ekonomi rakyat.
Hal ini diyakini dapat memperkuat posisi Sulteng sebagai salah satu pusat ekonomi terpenting di Indonesia bagian timur. Dalam pemaparannya saat debat perdana, Anwar Hafid menekankan pentingnya menjadikan Sulteng sebagai sister city bagi Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan mengacu pada model kota Batam dan negara Singapura.
besar bagi kemajuan pertumbuhan ekonomi rakyat Sulawesi Tengah. Sebab, Anwar Hafid melihat IKN sebagai pasar besar bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Anwar Hafid menginginkan Sulteng berperan sebagai pemasok sejumlah komoditas bahan pokok ke Ibu kota negara yang baru itu. Dengan cara itu, maka seluruh ekonomi rakyat akan tumbuh sempurna.
Menurut Efriza, gagasan Anwar Hafid ini semamin menunjukkan bahwa ia memiliki keinginan kuat dari lubuk hati terdalam memajukan Sulteng. Melalui gagasan ini pula Anwar Hafid dinilai ingin melakukan banyak terobosan untuk memperjuangkan ekonomi rakyat.
“Anwar Hafid berhasil menunjukkan keinginannya dari lubuk hati terdalam untuk berbuat banyak kepada masyarakat,” tegas Efriza.