Sejumlah figur calon gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Pilgub Sulsel 2024 mulai bermunculan. Ada 10 figur yang menjadi penantang Andi Sudirman Sulaiman sebagai petahana.
Masing-masing calon memiliki modal kuat untuk maju dengan berbagai latar belakang, mulai dari elite partai hingga kepala daerah yang telah menjabat dua periode. Nama-nama ini pun muncul bukan tanpa alasan.
Nurdin Halid, Wakil Ketua Umum DPP Golkar, adalah salah satu calon gubernur Sulsel. Pada Pilgub 2018, Nurdin berpasangan dengan Aziz Qahhar Mudzakkar, namun kalah dari pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman.
Andi Iwan Darmawan Aras, Ketua Umum DPD Gerindra Sulsel, juga menjadi figur yang mencuat. Selain itu, ada Rusdi Masse, mantan bupati Sidrap dua periode dan Ketua Umum DPW NasDem Sulsel.
Nama Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan juga masuk dalam daftar calon. Adnan telah menjabat sebagai bupati selama dua periode dan sebelumnya menjadi anggota DPRD Sulsel dua periode.
Mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS) juga menjadi salah satu calon. IAS pernah bertarung di Pilgub Sulsel 2013 berpasangan dengan Aziz Qahhar Mudzakkar.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto juga mulai mencuat sebagai calon gubernur Sulsel. Spanduk dukungannya telah tersebar di berbagai daerah.
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani yang juga Ketua DPD II Golkar Luwu Utara, serta Wali Kota Parepare dan Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe, ikut meramaikan bursa calon gubernur.
Bupati Bone dan Ketua DPD II Golkar Bone Andi Fahsar M Padjalangi juga disebut-sebut sebagai calon penantang. Nama Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, eks Pangdam XIV/Hasanuddin, juga masuk dalam daftar.
“Nama-nama ini muncul bukan tanpa alasan. Mereka adalah tokoh di masing-masing konteksnya dan dianggap punya modal untuk maju di Pilgub 2024,” kata Sukri Tamma, pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas) kepada detikSulsel, Jumat (21/7/2024).
Sukri menilai bahwa figur-figur yang bermunculan memiliki basis dukungan yang besar. Banyak di antara mereka adalah fungsionaris partai hingga kepala daerah aktif yang telah menjabat selama dua periode.
“Nama-nama ini dianggap punya basis dan modal politik yang cukup. Modal ekonomi tentu sangat subjektif,” terangnya.
Namun, Sukri juga mengingatkan bahwa nama-nama calon yang muncul masih bisa berubah. Bisa jadi akan ada figur baru yang muncul di kemudian hari.
“Nama-nama ini dianggap bisa bersaing satu sama lain. Pilgub Sulawesi Selatan akan cukup seru dengan nama-nama lain yang akan muncul,” pungkasnya.