Di tengah persaingan ketat dalam Pilkada Sulawesi Tengah, calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid dipandang sebagai figur yang berpotensi menjadi jalan tengah dan pemenang dalam kontestasi politik tersebut. Menurut pengamat politik Universitas Tadulako, Irwan Waris sikap tenang dan netral Anwar Hafid membuatnya lebih disukai masyarakat dibanding calon-calon lain yang saling melempar ujaran kebencian.
“Saya kira bisa Pak Anwar (menjadi jalan tengah), karena kedua ini saling adu, saya kira Pak Anwar ini menjadi pihak yang muncul sebagai pemenang,” ucap Irwan, Jumat (20/9/2024).
Kedua pihak yang dimaksud Irwan yakni Rusdy Mastura dan Ahmad Ali. Kedua kandidat ini selalu melempar ujaran kebencian, konflik yang mulai menyasar pribadi ini terus dilangsungkan diantara keduanya.
Sementara Anwar Hafid tetap tenang dengan terus menyampaikan gagasannya kepada rakyat. Anwar Hafid tidak sibuk meladeni beragam serangan dari lawan politiknya, tetap sabar dan tenang langkah jitunya menanggapi berbagai serangan.
Sebab Anwar Hafid selalu mengatakan, semua orang memiliki kekurangan, sudah sepantas dan seharusnya kekurangan itu tidak dijadikan alat untuk saling serang. Mengedepankan gagasan dan ide untuk rakyat adalah hal yang paling rakyat butuhkan ketimbang pertentangan.
Perilaku ini, lanjut Irwan, menjadi alasan utama Anwar Hafid lebih disukai rakyat. Karena Anwar Hafid dilihat rakyat sebagai pemimpin baik hati dan bisa mencairkan suasana, tidak seperti dua seniornya yang bersitegang.
“Anwar Hafid lebih disukai rakyat, karena dia terlihat lebih adem ketimbang kedua calon itu,” tegas Irwan.
Sikap tenang dan penuh kedamaian ini membuat Anwar Hafid dan calon Gubernur Reny Lamadjido menjadi sosok pemimpin paling fokus memahami kebutuhan rakyat. Setiap gagasannya dirancang sesuai dengan kondisi kehidupan rakyat Sulawesi Tengah.
Sikap adem dan tenang Anwar Hafid di tengah hiruk-pikuk persaingan politik membuat masyarakat merasa nyaman dan optimis dengan kepemimpinannya. Anwar Hafid dipandang sebagai sosok pemimpin yang mampu meredam ketegangan politik, sekaligus mempersatukan masyarakat Sulawesi Tengah dengan pendekatan yang damai dan solutif.