Tidak Asal Rancang Program, Anwar-Reny Arahkan Gagasan Sesuai Amanat Undang-Undang

Tidak Asal Rancang Program, Anwar-Reny Arahkan Gagasan Sesuai Amanat Undang-Undang

Must read

Dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, Pasangan calon Gubernur nomor urut 2 Anwar Hafid dan calon Wakil Gubernur Reny Lamadjido menegaskan komitmennya untuk menangani masalah kesehatan dan pendidikan. Hal ini sejalan dengan ketentuan undang-undang yang mengharuskan setiap pemimpin fokus pada kedua aspek tersebut.

Menurut pengamat politik Universitas Tadulako, Darwis mengatakan, program Anwar-Reny sejalan dengan kewajiban pemimpin sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Bahwa setiap pemimpin wajib menangani dan memberi jaminan atas kesehatan dan pendidikan rakyatnya.

“Karena memang itu sudah diatur di undang-undang dan setiap pemimpin itu wajib menangani masalah kesehatan dan pendidikan,” ucap Darwis, Selasa (24/9/2024).

Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 31 UUD 1945 tentang pendidikan, semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Bunyi pasal ini sesuai dengan program Berani Cerdas milik duet BERANI (Bersama Anwar-Reny), di mana program tersebut akan menggratiskan biaya pendidikan anak-anak di Sulteng dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Tidak cuma itu, terkait kesehatan, Republik Indonesia juga menjamin setiap warga negara berhak atas akses kesehatan, seperti yang tertulis dalam pasal 28 H dan Pasal 34 ayat 3 UUD 1945. Bunyi pasal ini sejalan juga dengan program Berani Sehat.

Program Berani Sehat hadir dengan menawarkan layanan kesehatan gratis yang dapat diakses hanya dengan KTP. Selain itu, Anwar-Reny berencana membangun rumah sakit berstandar internasional di Kota Palu, guna memastikan warga Sulawesi Tengah tidak perlu dirujuk keluar daerah untuk mendapatkan pelayanan medis yang lebih baik.

Menurut Darwis, gagasan Anwar-Reny merupakan program yang sangat baik bagi rakyat. Sebab, program ini langsung bersentuhan dengan rakyat, memenuhi langsung kebutuhan fundamental rakyat Sulawesi Tengah.

“Saya kira bagus, karena bersentuhan langsung dengan kepentingan dan kebutuhan rakyat. Karena itu juga kebutuhan fundamental rakyat,” tegas Darwis.

Lebih jauh lagi, dua program unggulan ini konkret menjawab tantangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi Tengah yang berada di bawah rata-rata. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng tahun 2023, indeks pembangunan manusia (IPM) Sulawesi Tengah tercatat sebesar 71,66 persen, sedangkan rata-rata nasional berada diangka 74,39 persen.

More articles

Berita Terbaru